Back

USD/JPY Bertujuan untuk Tembus 136,20 karena Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga The Fed Kembali Beraksi

  • USD/JPY berusaha untuk menembus di atas 136,20 di tengah imbal hasil obligasi AS yang solid.
  • Kontrak berjangka S&P500 telah menambah keuntungan marjinal, menggambarkan pemulihan kecil dalam selera risiko investor.
  • Indeks IMP Pesanan Baru AS dan Harga Produsen yang Dibayarkan menyampaikan bahwa situasi inflasi semakin kompleks.

Pasangan USD/JPY berjuang untuk melanjutkan perdagangan di atas 136,40 sementara sisi bawah terlihat didukung di sekitar 136,00 di sesi Asia. Aset ini diprakirakan akan melanjutkan perjalanan naiknya dan memberikan penembusan di atas resistance 136,40 karena investor mengincar kenaikan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) untuk memperkuat pertahanannya dalam melawan inflasi yang terus-menerus.

Kontrak berjangka S&P500 telah menambahkan sedikit kenaikan di sesi Asia setelah hari Rabu yang negatif, yang menggambarkan pemulihan kecil dalam selera risiko investor, namun, sentimen pasar secara keseluruhan cukup menghindari risiko. Kisaran Indeks Dolar AS (DXY) terlihat dibatasi setelah pergerakan liar, diperkirakan akan menunjukkan kontraksi ke depan.

Tampaknya sikap hawkish para pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed) telah memberikan dorongan segar pada imbal hasil obligasi AS. Alfa yang diberikan pada obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun telah meningkat menjadi 4%.

Mempertimbangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat yang alot, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic memprakirakan bank sentral akan mendorong suku bunga ke kisaran 5,00%-5,25%. Selain itu, pengambil kebijakan The Fed memprakirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan hingga tahun 2023. Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell telah menegaskan kembali bahwa pertimbangan penurunan suku bunga yang terlalu dini dapat berdampak buruk pada situasi inflasi.

Rilis IMP Manufaktur ISM AS pada hari Rabu telah menjelaskan bahwa indeks harga diprakirakan akan mengalami pemulihan ke depan. Angka IMP bulan Februari gagal memberikan kesan yang baik, namun, Indeks Pesanan Baru dan Harga Produsen yang Dibayarkan berhasil menyampaikan bahwa situasi inflasi semakin kompleks. Buku pesanan terlihat kuat karena angka-angka melonjak ke 47,0 dari ekspektasi 43,7 dan rilis sebelumnya 42,5. Dan, Harga Produksi yang Dibayarkan naik ke 51,3 vs konsensus 45,0 dan rilis sebelumnya 44,5, yang mengindikasikan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) dapat memberikan kejutan kenaikan di masa mendatang.

Dari Tokyo, komentar-komentar dovish yang berturut-turut dari para pengambil kebijakan Bank of Japan (BoJ) berdampak pada Yen Jepang. Setelah Calon Gubernur BoJ Kazuo Ueda dan Deputi Gubernur BoJ Ryozo Himino menyampaikan beberapa komentar dovish, kebijakan moneter saat ini juga dianggap tepat oleh anggota dewan Junko Nakagawa. Ia mengutip "Kebijakan ekspansif sangat penting untuk mendukung perekonomian dan mendorong upah."

 

Izin Pendirian Bangunan (Thn/Thn) Australia Januari Turun Dari Sebelumnya -3.8% Ke -8.4%

Izin Pendirian Bangunan (Thn/Thn) Australia Januari Turun Dari Sebelumnya -3.8% Ke -8.4%
Devamını oku Previous

Analisis Harga WTI: Posisi Beli Mengikuti Tren Kenaikan Harian, $77,70 adalah Kuncinya

Kenaikan WTI berada di pasar di tengah tanda-tanda permintaan yang lebih kuat di Asia dan Eropa. Pada dasarnya, persediaan minyak mentah komersial AS
Devamını oku Next