USD/INR Berosilasi Dalam Kisaran Mingguan yang Sempit di 83,09-83,30
- USD/INR diperdagangkan sedikit lebih tinggi karena kemungkinan The Fed menghentikan siklus kenaikan suku bunga.
- Situasi gagal bayar oleh Country Garden di Tiongkok berpotensi mempengaruhi mata uang Asia.
- Komentar dovish dari para pembuat kebijakan The Fed berkontribusi terhadap tekanan pada Dolar AS.
USD/INR tampaknya berkonsolidasi dalam kisaran mingguan yang sempit di antara 83,09 dan 83,30. Pada sesi Asia hari Rabu, pasangan ini diperdagangkan sedikit lebih tinggi dari penutupan sebelumnya, berada di sekitar 83,20.
Sentimen pasar tampaknya dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) sedang mempertimbangkan jeda dalam siklus kenaikan suku bunganya. Sentimen ini didorong oleh komentar dovish baru-baru ini dari para pejabat The Fed, yang menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati terhadap kebijakan moneter.
Reserve Bank of India (RBI) mungkin akan melakukan intervensi untuk menekan momentum kenaikan pasangan USD/INR dengan melakukan penjualan Dolar AS (USD) di pasar non-deliverable forward.
Situasi gagal bayar oleh Country Garden dari Tiongkok atas pembayaran kupon sebesar $15 juta memang menambah kompleksitas pada situasi ekonomi Tiongkok. Tantangan di sektor properti, meskipun ada tanda-tanda pemulihan yang lebih luas dalam perekonomian Tiongkok, memerlukan pengamatan yang cermat, terutama dengan mempertimbangkan potensi implikasi terhadap mata uang Asia.
Di sisi lain, serangkaian komentar dovish dari para pembuat kebijakan Federal Reserve, yang mengekspresikan kekhawatiran tentang imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang yang lebih tinggi, membentuk narasi kebijakan moneter.
Pernyataan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic bahwa kebijakan saat ini sudah ketat, ditambah dengan sentimen serupa dari kolega Fed lainnya, menunjukkan pendekatan yang hati-hati terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di sekitar 105,80, pada saat berita ini ditulis, pulih dari penurunan dalam perdagangan harian. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mencapai 4,64%. Fokus pasar menunggu data ekonomi yang akan datang, dengan hari Rabu yang menampilkan Indeks Harga Produsen (IHP) setelah rilis notulen rapat FOMC dan hari Kamis yang menampilkan Indeks Harga Konsumen (IHK).