Back

Bank Negara Malaysia Diprakirakan Tahan Suku Bunga pada 3,00%, Namun Penurunan Mungkin Terjadi di Akhir 2025

  • BNM diprakirakan menahan suku bunga di 3,00% pada 8 Mei 2025, namun penurunan 25 basis poin mungkin terjadi di kuartal 4.
  • Inflasi pada bulan Maret 2025, tercatat turun ke 1,4%, level terendah sejak Februari 2021.
  • Tarif 24% dari AS terhadap ekspor Malaysia dapat menekan pertumbuhan, meskipun dampaknya mungkin terbatas berkat diversifikasi ekonomi.

Pada tanggal 8 Mei, Bank Negara Malaysia (BNM) diprakirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tetap di 3,00%, yang telah dipertahankan sejak sejak Mei 2023. Namun BNM kemungkinan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kuartal keempat 2025 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang melambat di tengah ketegangan perdagangan global, menurut laporan Reuters.

Inflasi yang rendah dan pertumbuhan PDB kuartal pertama yang melemah menjadi faktor pendorong ekspektasi penurunan suku bunga. Tingkat inflasi tahunan Malaysia yang terakhir dilaporkan pada bulan Maret 2025, turun tipis menjadi 1,4% dari 1,5% pada bulan sebelumnya, lebih rendah dari prakiraan pasar sebesar 1,6%. Ini merupakan level terendah sejak Februari 2021. Data inflasi Malaysia berikutnya akan dirilis pada 22 Mei 2025.

Meskipun belum ada konsensus, sebagian besar ekonom kini memprediksi setidaknya satu penurunan suku bunga tahun ini, berbeda dengan prakiraan sebelumnya yang menganggap suku bunga akan tetap stabil hingga 2025. Penurunan suku bunga dipandang dapat merangsang belanja domestik, meski pelaksanaannya diprakirakan akan bertahap untuk menjaga stabilitas harga.

Awal bulan lalu, Gubernur Bank Negara Malaysia, Abdul Rasheed Ghaffour, menyatakan bahwa tarif bea masuk 24% dari Amerika Serikat terhadap ekspor Malaysia dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, meskipun dampaknya diprakirakan akan terbatas berkat diversifikasi ekonomi dan kontribusi besar sektor jasa. Ekonomi Malaysia tumbuh 5,1% pada 2024 didorong oleh permintaan domestik dan investasi, namun proyeksi pertumbuhan sedang ditinjau ulang akibat tarif tersebut.

Pertanyaan Umum Seputar BANK-BANK SENTRAL

Bank Sentral memiliki mandat utama yaitu memastikan adanya stabilitas harga di suatu negara atau kawasan. Perekonomian terus-menerus menghadapi inflasi atau deflasi ketika harga barang dan jasa tertentu berfluktuasi. Kenaikan harga yang terus-menerus untuk barang yang sama berarti inflasi, penurunan harga yang terus-menerus untuk barang yang sama berarti deflasi. Tugas bank sentral adalah menjaga permintaan tetap sesuai dengan mengubah suku bunga kebijakannya. Bagi bank sentral terbesar seperti Federal Reserve AS (The Fed), Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) atau Bank of England (BoE), mandatnya adalah menjaga inflasi mendekati 2%.

Bank sentral memiliki satu alat penting yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan inflasi, yaitu dengan mengubah suku bunga acuannya, yang umumnya dikenal sebagai suku bunga. Pada saat-saat yang telah dikomunikasikan sebelumnya, bank sentral akan mengeluarkan pernyataan dengan suku bunga acuannya dan memberikan alasan tambahan terkait mengapa bank ini mempertahankan atau mengubahnya (memotong atau menaikkan). Bank-bank lokal akan menyesuaikan suku bunga tabungan dan pinjaman mereka, yang pada gilirannya akan mempersulit atau mempermudah orang untuk mendapatkan penghasilan dari tabungan mereka atau bagi perusahaan-perusahaan untuk mengambil pinjaman dan melakukan investasi dalam bisnis mereka. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga secara substansial, hal ini disebut pengetatan moneter. Ketika memotong suku bunga acuannya, maka disebut pelonggaran moneter.

Bank sentral sering kali independen secara politik. Anggota dewan kebijakan bank sentral melewati serangkaian panel dan sidang sebelum diangkat ke kursi dewan kebijakan. Setiap anggota di dewan tersebut sering kali memiliki keyakinan tertentu tentang bagaimana bank sentral harus mengendalikan inflasi dan kebijakan moneter berikutnya. Anggota yang menginginkan kebijakan moneter yang sangat longgar, dengan suku bunga rendah dan pinjaman murah, untuk meningkatkan ekonomi secara substansial semantara merasa puas melihat inflasi sedikit di atas 2%, disebut 'dove'. Anggota yang lebih suka melihat suku bunga yang lebih tinggi untuk menghargai tabungan dan ingin menjaga inflasi tetap rendah setiap saat disebut 'hawk' dan tidak akan beristirahat sampai inflasi mencapai atau sedikit di bawah 2%.

Biasanya, ada ketua atau presiden yang memimpin setiap rapat, perlu menciptakan konsensus antara pihak yang mendukung atau menentang kebijakan moneter dan memiliki keputusan akhir ketika keputusan harus diambil berdasarkan suara yang terbagi untuk menghindari hasil seri 50-50 mengenai apakah kebijakan saat ini harus disesuaikan. Ketua akan menyampaikan pidato yang sering kali dapat diikuti secara langsung, di mana sikap dan prospek moneter saat ini dikomunikasikan. Bank sentral akan mencoba untuk mendorong kebijakan moneternya tanpa memicu perubahan tajam pada suku bunga, ekuitas, atau mata uangnya. Semua anggota bank sentral akan mengarahkan sikap mereka ke pasar sebelum acara rapat kebijakan. Beberapa hari sebelum rapat kebijakan berlangsung hingga kebijakan baru dikomunikasikan, anggota dilarang berbicara di depan umum. Hal ini disebut periode blackout.

 

USD/CHF Bertahan di Atas 0,8200; Potensi Kenaikan Tampak Terbatas Karena Fokus Tetap pada Pertemuan FOMC

Pasangan mata uang USD/CHF berusaha keras untuk memanfaatkan kenaikan moderat selama sesi Asia dan saat ini berada di dekat batas bawah kisaran harian di tengah aksi harga Dolar AS (USD) yang lemah
Devamını oku Previous

USD/IDR Pulih Sedikit, Rupiah Melemah ke 16.443, Waspadai FOMC dan Ketegangan Geopolitik

Nilai tukar pasangan mata uang USD/IDR menunjukkan tanda-tanda pemulihan tipis pada perdagangan Selasa ini di siang hari sesi Asia, setelah tekanan jual kuat yang mendorong harga mendekati area support penting.
Devamını oku Next